Monthly Archives: January 2012

Wisata Teluk Kiluan

menuju ke pulau kiluanTanggal 5 Maret 2011 jam 22.00 malam Saya dkk mau trip ke pulau Kiluan dlumba2x berhamburani daerah Lampung, kami berpencar dan janjian di Pelabuhan Merak. Tiba di pelabuhan Merak kami antri membeli tiket kapal PELNI jurusan Merak Bakauheni. Tumben2x nya nii antrinya panjang sekali. Akhirnya kami pun dapat tiket merak – bakauheni dengan harga Rp. 10,000 – 15,000 per orang. Dan akhirnya kapalpun berjalan, saya dkk mendapat tempat biasa heheheh alias tempat ekonomi. Tapi saya iseng2x masuk kedalam ternyata ada tempat yang ber ac akhirnya saya tidur dibelakang heheheh tapi kawan2x tidurnya tempat eksecutive ac .. pas kapal mau merapat dipelabuhan bakauheni ternyata bayar loo tempat eksekutive. Teman2 pun pada heran dikira mereka gretong kali hahaha .. tapi saya tidur dibelakang tempat ac gratis tidak ditagih hihihi lumayan. Tiba di Bakau heni saya telah booking elf dengan Bp. Maimun akhirnya kamipun menuju bandar lampung janjian dengan kawan2x kita di bandar lampung. Setelah itu kami belanja untuk membawa bekal disana. Yaaa perjalanan akhirnya dimulai menuju ke pulau kiluan.. Ternyata jauh juga bro kearah sana .. harus tahan tu pantatnya dengan jalanan yang acak kadul alias jebak jebuk hahahaha … kita bawa enjoy aja yaa namanya jalan2x …

Pulau pertama yang akan kami jelajahi adalah Pulau Kiluan. Sebagian orang  mengenalnya dengan Teluk Kiluan. Wilayah Lampung memang dikelilingi oleh teluk-teluk kecil, salah satunya adalah Teluk Kiluan. Kabarnya Teluk Kiluan menyimpan keindahan alam yang tidak banyak diketahui oleh kebanyakan orang. Apalagi di pagi hari kita akan disambut dengan lumba-lumba yang ada di lautan. Sudah lama saya menunggu perjalanan kesana.

Pagi ini kami berangkat dari Bandar Lampung menuju ke Desa Kiluan. Kami sengaja berangkat saat hari belum begitu siang karena perjalanan Bandar Lampung – Kiluan memakan waktu hampir 4 jam. Jarak antara Bandar Lampung – Kiluan sendiri sekitar 80 km di mana kita akan melalui kondisi jalan yang tidak begitu bagus sepanjang setengah perjalanan. Untuk berjaga-jaga, kami mengisi bensin saat masih di Bandar Lampung karena kemungkinan nanti akan sulit menemukan pom bensin begitu memasuki daerah pedesaan disana. Bagi yang tidak tahan lapar seperti kami, sebaiknya siapkan juga bekel untuk kebutuhan selama di perjalanan dan selama di pulau. Kemudian bagi yang ingin snorkeling disana, jangan lupa untuk mempersiapkan peralatan snorkeling sendiri karena tidak ada penyewaan alat snorkeling disana.

Untuk mencapai kesana, dari Bandar Lampung kita akan melewati Hanura, Ketapang, Bawang dan berakhir di Desa Kiluan. Sayangnya, tidak ada angkutan umum yang melayani trayek ini. Angkutan umum hanya tersedia dari Bandar Lampung ke Hanura. Kemudian dari Hanura biasanya orang-orang menggunakan ojek untuk masuk sampai ke Desa Kiluan. Namun melihat jaraknya yang sangat jauh serta kondisi jalan yang tidak begitu baik, kami lebih menyarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa jasa rental mobil di Bandar Lampung. Tapi jangan menggunakan mobil-mobil kecil, seperti Jazz, Yaris, Swift, atau bahkan Ceria. Lubang-lubang di sepanjang perjalanan ke Kiluan sepertinya sanggup untuk menenggelamkan mereka.

Setelah melewati daerah Bawang, kita akan melewati wilayah pedesaan yang cukup unik. Di daerah ini, kita bisa menjumpai banyak gapura-gapura dengan ornamen khas Bali yang menghiasi rumah-rumah penduduk. Kebanyakan orang di sini memang berasal dariBalisehingga desa ini lebih dikenal dengan Kampung Bali. Suasana desa masih kental dengan tradisi Bali lengkap dengan beberapa pura di sudut-sudut jalanannya. Di tengah-tengah desa tersebut, ada sebuah cekungan besar mirip sungai yang harus kita lewati untuk mencapai pantai. Selepas Kampung Bali, kita akan sampai di Desa Kiluan. Di dekat pantai, kita bisa menitipkan kendaraan sebelum menyeberang pulau.

Begitu sampai di pantai, kita tidak perlu menunggu lama karena penyeberangan ke Pulau Kiluan ada sepanjang hari. Sebelumnya kami sudah menghubungi pengelola Pulau Kiluan, Pak Maimun namanya. Jadi begitu sampai disana, Pak Maimun dkk sudah menyiapkan satu perahu yang siap membawa kami menyeberang ke Pulau Kiluan. Perahu yang digunakan pun cukup unik. Panjangnya sekitar 6 meter dengan lebar hanya selebar paha. Kanan-kirinya diberi sayap kayu sebagai penyeimbang. Orang-orang disanamenyebutnya perahu ketinting. Perahu ini sudah dilengkapi dengan mesin sehingga dapat bergerak cepat membawa kami menyeberang pulau. Penyeberangan dari pantai di Desa Kiluan ke pulau hanya memakan waktu 15 menit.

Tak terasa 15 menit berlalu sangat cepat, dan kami sudah merapat ke Pulau Kiluan dengan pantainya yang landai. Butiran pasirnya yang halus memanggil-manggil kami untuk segera main di pantainya. Wisatawan di pulau ini benar-benar cuma saya dkk yang berpenghuni hanya 10 orang. Kami segera menuju ke rumah panggung kayu yang merupakan satu-satunya penginapan disana. Setelah menaruh seluruh barang-barang di penginapan tersebut, kami segera ke tepi pantai. Sore ini kami habiskan dengan duduk-duduk di tepi pantai, berlarian mengejar ombak, renang di tepian, serta snorkeling sambil bermain dengan ikan di sela-sela terumbu karang yang mengelilingi pulau. Tempat yang sempurna untuk melepas lelah, menikmati alam bersama orang-orang terdekat, dan jauh dari kebisingankota.

Objek Wisata

Objek wisata yang menarik di Kiluan adalah ratusan lumba-lumba yang berkumpul di dekat pulau dan teluk. Lokasi tersebut terkenal akan sorga tempat lumba-lumba berkumpul. Selain itu pantai di sekeliling pulau juga cukup menarik untuk   sekedar berenang-renang dan menghabiskan hari bermalas-malasan.

Lumba-lumba tersebut biasanya berkumpul pada pagi hari. Sebelum jam 7 (tujuh) pagi, kita telah bersiap-siap menaiki perahu bercadik yang di kemudikan oleh Pak Maimun dkk. Setelah sekitar 30 (tiga puluh) menit berperahu, akhirnya kami dapat melihat gerombolan lumba-lumba tersebut.

Tips

  • Bila ingin melihat lumba-lumba, sebaiknya datang ke Kiluan pada weekdays bukan weekend hal ini untuk menghindari ramainya pengunjung yang datang pada saat yang sama dengan waktu kita melihat lumba-lumba. Lumba-lumba sensitif dengan suara bising dari motor penggerak perahu.
  • Bila ingin memotret lumba-lumba, seting kamera anda pada mode “P” (canon) atau “auto” , karena agak sulit untuk seting manual di atas perahu kecil bercadik yang bergoyang dihantam badai.
  • Camping diperbolehkan di Pulau Kiluan, sehingga apabila anda tidak ingin membayar lebih untuk penginapan di Pulau (150k-Rp/Kamar), disarankan anda untuk membawa tenda.
  • Air tawar cukup mudah di dapat di sekitar Pulau Kiluan.
  • Hendaknya menghubungi Pak Maimun  terlebih dahulu jauh-jauh hari sebelum anda berkunjung ke Kiluan. Pak Dirham ramah dan cukup kooperatif bila diajak bekerja samaPak Mai mu untuk sewa mobil L-300 081272284134
  • Sekilas Info:
    Teluk Kiluan terletak di Propinsi Lampung, yang terkenal dengan banyaknya lumba-lumba, ikan pausdisekitaran Teluk Kiluan. Daerah ini juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang diikuti oleh master-master pemancing seluruhIndonesia.
  • 1. A. Transportasi
    Transportasi umum dari Jakarta menuju Teluk Kiluan:
    1. Kalideres – Pelabuhan Merak (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 1.5 jam
    2. Ferry penyebarangan Merak – Bakahueni (ekonomi) Rp.15.000,- (AC Rp.30.000,-), sekitar 2 jam
    3. Bakahueni – Bandar Lampung (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 2 jam
    4. Travel Bandar Lampung (kali balok) – Kiluan (AC) Rp.45.000,-, sekitar 3-4 jam
    5. Penyebrangan (kapal jungkung kecil) dari Teluk Kiluan menuju Pulau Kiluan, Rp.15.000,- /org sekitar 15 menit.
    6. Jungkung untuk ’berburu’ Lumba-lumba : Rp.250.000/kapal, bisa diisi 3 orang, lamaseluruh perburuan sekitar 2-3 jam.
    Saya pribadi memakai mobil sewaan dibakauheni karena ingin menjelajah pantai-pantai yang searah dengan Teluk Kiluan.1-B Akomodasi
  • Sunrise di Pantai Queen ArthaAkomodasi penginapan di Teluk Kiluan sangat terbatas. Di Pulau Kiluan hanya terdapat 1 rumah panggung yang digunakan sebagai homestay, yang memiliki 4 kamar yang disewakan. Harga sewa semalam Rp.150.000,- perkamar, yang bisa diisi sampai 5-10 1.
    orang. Fasilitas amat sangat minim, listrik yang digunakan adalah generator sederhana yang menerangi sangat terbatas (110V). Alternatif lain adalah menginap di homestayyang berada di Teluk Kiluannya (daratan), dengan kondisi yang mestinya lebih bagus. Saya prefer menginap di Pulau Kiluan dengan pertimbangan supaya pagi buta bisa langsung naik kapal jungkung ’berburu’ lumba-lumba.1-C Makanan
    Makanan yang disantap adalah makanan yang disediakan oleh pemilik homestay dengan biaya Rp.15.000,-/makan/orangdengan lauk ikan segar seadanya.1-D Biaya Lain – Tiket MasukSebagian besar gratis, kecuali untuk pantai yang sudah dikomersialkan seperti pantai Klara Rp.5.000,-, pantai Mutun Rp.5.000,-.

    1. Waktu untuk berharap bisa melihat lumba-lumba sangat terbatas. Lumba-lumba konon muncul pada pagi hari (untuk mencari makan) sekitar jam 06.00 – 09.00, untuk itu sebaiknya sudah berada dijungkung maksimal jam 06.00 pagi.
    2. Itenary yang ideal (bila dari Jakarta, dengan kendaraan pribadi) :
    a. berangkat jakarta sekitar jam 21.00
    b. menunggu sunrise di Pantai Queen Artha
    c. Jelajah seluruh pantai yang arah menuju Teluk Kiluan, yang prioritas adalah pantai Klara, Pulau Kelagian, Pantai Sekar Wana.
    d. Sekitar jam 14.00 sudah berkendaraan meninggalkan pantai Klara-Kelagian menuju Teluk Kiluan, karena jalanan sangat jelek. Sangat disarankan untuk membawa mobil 4×4 or yang tinggi. Upayakan sampai di Kiluan sebelum jam 17.00.

    e. Pagi hari setelah berburu lumba-lumba, jelajahi pulau Kiluan, pantainya sungguh cantik, dan konon ada terumbu karang yang cuantik sekitarnya.

  • 2. Packing ListPerlengkapan berenang, sunblock, kamera (disarankan membawa lensa tele untuk menangkap moment lumba-lumba), makanan sebisa yang dibawa karena di Teluk Kiluan tidak ada penjual makanan besar, dry pack (untuk kamera, lensa, dan barang berharga yang tidak tahan air) yang dipergunakan selama ’huntingdolphin.3. Tips
    – Bawa senter apabila menginap di homestay pulau Kiluan.
    Sepagi mungkin berburu Lumba-lumba.
    – Membawa makanan tambahan untuk persiapan menginap di Pulau Kiluan seperti indomi, roti, minuman dll
    Mandi/berbersih apabila berenang di Klara (ada kamar mandi di pantai Klara), karena air sangat sedikit di Pulau Kiluan (saat kunjungan terakhir, tidak ada mesin pompa air, sehingga apabila membutuhkan air harus menimba sumur terlebih dahulu)
    – Jungkung yang digunakan sangat kecil, lebar hanya sekitar 45 cm, dengan panjang sekitar 2.5 m, untuk yang agak takut dengan air, disarankan membawa live vest jacket sendiri Secara umum waktu yang terbaik adalah saat musim kemarau, April – September, karena dikhawatirkan apabila musim hujan, akan membuat jalan rusak menuju Teluk Kiluan akan semakin parah sehingga semakin menyulitkan perjalanan.Puas lahh kita jalan2x ke pulau kiluan … walaupun semua badan pada pegel bayangin aja berangkatnya ajluk2x an pulangnya pun juga ajluk2x an hahahahaha yang penting dibawa enjoy ajaaa

Curug Malela – Bandung

Curug Malela adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Bandung yang berada di Kampung Manglid Desa cicadas, Kec. Rongga, Bandung Barat tepatnya di Gunung Halu sekitar 50 km atau kurang lebih 3 jam ke arah barat dari Kota Bandung. Wisata alam inilah yang masih asli dan cukup menikmati bagi wisatawan dan ditambah lagi kemiripan Curug Malela ini dengan Niagara.

Awalnya saya dan kawan2x mau trip ke Curug Malela cuma 4 orang, Planning kita mau naik kendaraan umum dari Jakarta ke Bandung naik KA lanjut lagi ke terminal luwi panjang sekalian sewa angkot ke arah curug malela di desa Cicadas dekat gunung halu Bandung. Ehhh ternyata malah yang ikut trip ke Curug Malela malah jadi banyak 10 orang hehehe ya sudah lah akhirnya dari Jakarta kita sewa elf sajalah dengan sharing cost Rp. 200,000 per orang sudah all in (snack sarapan pagi, minum aqua, makan siang di gubug lengkap dengan lauk pauknya, bensin, tol dll) ehh sisanya 5000 perak dibalikin lahh ke semua kawan2x hehehehehe …. biar berkah la yawwww

Kita semua kumpul di Pelangi Plaza Semanggi jam 06.00 pagi biar sampai ditujuan siang, karena diatas jam 2 siang didaerah sekitar Curug Malela hujan terus.

Perjalanan dari Gununghalu ke Kubang Montaya yang hanya berjarak kurang dari 20 km terpaksa harus ditempuh antara 1,5-2 jam perjalanan kendaraan roda empat, dari Simpang Kubang ke arah Cicadas kita akan didera jalan batu yang berlubang-lubang. Perlu waktu hampir satu jam menempuh jarak pendek tidak lebih dari 3 km itu.

Sesampainya di Cicadas bukan berarti Curug Malela telah ada di depan kita. Jalan berikutnya berupa jalan perkebunan yang tidak dapat dilalui mobil biasa harus ditempuh dengan cara jalan kaki. Perlu waktu kira-kira kurang lebih  satu jam (7 km) untuk akhirnya mencapai Curug Malela setelah menuruni jalan setapak terjal dengan beberapa lereng hampir 70 derajat. Sangat melelahkan. Tapi akhirnya kita sampai juga dengan melihat mata sendiri alangkah indahnya Curug Malela lihat dari jarak jauh. akhirnya kita harus berjalan hati2x karena jalan menuju kesana sangat terjal jika hujan turun pasti licin sekali. Anggap saja suasana mendaki pegunungan hehehehe ….dan disana terdapat 2 tempat persinggahan yang disediakan untuk beristirahat serta kamar mandi yang cukuplah untuk pengunjung curug. Dengan napas ngos ngos an akhirnya kebayarlah sudah dengan melihat Keanggunan air terjun yang menawan hati pufff mantaplah akhirnya kita bernasis ria hehehehe….sampai puas lah menikmati curug itu.

Setelah puas menikmati pemandangan curug malela dan berfoto2x dehh jangan sampai ketinggalan kita kembali nanjak alias balik mau ke arah gubug pak Aep karena sebelum masuk gerbang curug saya sudah pesan makan siang lengkap dengan lauk pauk, kopi, teh dll hehehehe murah meriah lahhh yang penting puas dihati tenang dibatin hihihihihi …

Setelah kenyang kita mau kembali ke parkiran elf hehehehe  karena masih hujan dan jalan licin kita menunggu hujan reda dan kita semua akhirnya sewa motor hehehehe yaa sekitar 200ribuan untuk 10 motor hehehehe mahal yaaa karena jauh bro.  Akhirnya sampai juga kita keparkiran elf dan mari pulang marilah pulang ke Jakarta.

Tips menuju Curug Malela : bawa pakaian ganti minimal 2 buah, jas hujan / payung / topi, gunakan alas kaki yang nyaman buat treking, bawa air minum dan makanan karena sampai di curug kita pasti lapaarr, bawa obat2x an jika ada yang muntah, yang paling penting kesehatan badan yaa jangan sampai perut kosong karena perjalanan treking menuju ke curug malela sangat terjal dan masih asri suasana nya, siapkan mental terutama pantat ya hehehe karena jalanan kesana jika naik ojek ajluk ajlukan hahahahaha …. namun semua akan kebayar dengan keindahan Curug Malela.

Wassalam .. semoga trip ini tidak membosankan bagi ada yang mau trip ke Curug Malela.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.